Kamis, 29 Mei 2014

KELUARGA BERENCANA

Keluarga berencana adalah upaya untuk:
  • Mewujudkan keluarga berkualitas melalui promosi, perlindungan dan bantuan dalam mewujudkan hak-hak reproduksi serta penyelenggaraan pelayanan, pengaturan, dan dukungan yang diperlukan untuk membentuk keluarga dengan usia kawin yang ideal.
  • Mengatur jumlah, jarak, dan usia ideal melahirkan anak.
  • Mengatur kehamilan.
  • Membina ketahanan dan kesejahteraan keluarga.
Kesehatan reproduksi adalah:

         kondisi sejahtera secara fisik, mental, dan sosial secara sempurna, serta bukan hanya terhindar dari kesakitan dan kecacatan, baik pada alat, sistem, fungsi, dan proses reproduksi sehingga memungkinkan setiap orang hidup produktif secara biologis, sosial, dan ekonomis.

Manfaat KB

   1. Bagi Ibu
  • Mencegah anemia (kurang darah) : kandungan zat besi (Fe) yang ada pada salah satu alat/obat kontrasepsi (Pil Kombinasi), dapat mencegah resiko anemia berat, sehingga dengan ber-KB ibu dapat menjaga kesehatan fisik dan kesehatan fisik dan kesehatan reproduksinya dengan lebih optimal. Apabila diimbangi dengan memperhatikan asupan gizi yang memadai, ibu akan terhindar dari anemia berat dan resiko kasakitan serta kematian ibu dapat diturunkan.
  • Mencegah perdarahan yang terlalu banyak setelah persalinan : dengan ber-KB setelah melahirkan, seorang ibu dapat mencegah terjadinya perdarahan yang terlalu banyak setelah melahirkan, dan mempercepat pulihnya kondisi kesehatan rahim.
  • Mencegah kehamilan tidak diinginkan (KTD) : dengan ber-KB keluarga dapat merencanakan dan mengatur kelahiran anak-anaknya dengan menghindari kehamilan "4 Terlalu" (terlalu muda, terlalu tua, terlalu sering/dekat dan terlalu banyak). Menghindari kehamilan yang tidak/belum diinginkan, akan menurunkan resiko kesakitan dan kematian ibu.
  • Mendekatkan ibu terhadap pelayanan pemeriksaan kesehatan : pada saat memperoleh pelayanan KB, ibu akan mendapatkan pemeriksaan kesehatan, informasi tentang KB secara lengkap yang bermanfaat dalam merencanakan kehamilan.
  • Meningkatkan keharmonisan keluarga : dengan ber-KB ibu mempunyai kesempatan dan waktu luang dalam memperhatikan dan merawat diri sendiri sehingga dapat mengurus, mendidik, merawat keluarga menjadi lebih baik dan harmonis tanpa rasa takut hamil, mendiskusikan semua permasalahan dengan suami.
   2. Bagi Anak
  • Mencegah kurang gizi : KB memberikan kesempatan pada ibu dalam mempersiapkan kehamilannya, agar janin yang dikandungnya mendapatkan kecukupan gizi yang sempurna, serta dapat lahir aman dan selamat. Dengan memiliki jumlah anggota keluarga yang kecil/sedikit, pemenuhan gizi bagi semua anggota keluarga akan lebih tercukupi.
  • Tumbuh kembang anak terjamin : selain hak anak, maka pengaturan jarak kehamilan memberi peluang kepada setiap anak untuk mendapatkan perhatian dan kasih sayang orang tua, sehingga mereka dapat tumbuh dan berkembang dengan lebih optimal menjadi generasi yang berkualitas.
  • Kebutuhan ASI eksklusif 6 bulan terpenuhi : salah satu cara ber-KB yang mengandalkan pemberian ASI secara eksklusif selama 6 bulan pertama dikenal dengan nama MAL. MAL akan memberikan kesempatan kepada bayi untuk mendapatkan gizi yang paling sempurna yang terkandung didalam ASI, untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi.
   3. Ekonomi
  • Mengurangi biaya kebutuhan rumah tangga : dengan ber-KB minimal tidak akan menambah anggota baru dalam keluarganya, sehingga keluarga lebih leluasa dalam mengatur biaya kebutuhan sehari-hari, biaya pendidikan anak-anak, perawatan kesehatan bagi anggota keluarganya dan lain-lain. Bagi ibu yang menggunakan cara KB MAL akan mengurangi pengeluaran keluarga untuk membeli alat/obat kontrasepsi minimal 6 bulan.
  • Meningkatkan/menambahkan pendapatan ekonomi keluarga : dengan mengatur jarak kelahiran antar anak, anggota keluarga khususnya ibu mempunyai peluang dan kesempatan yang besar untuk berusaha, misalnya ikut dalam kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) dan lainya.
   4. Sosial Budaya
  • Meningkatkan kesempatan bermasyarakat : dengan ber-KB, ibu memiliki kesempatan dan waktu yang lebih banyak untuk bersosialisasi dan aktif pada kegiatan sosial di masyarakat.
  • Meningkatkan peran ibu dalam pengambilan keputusan keluarga : dengan ber-KB, ibu mempunyai kesempatan dan berkontribusi sebagai mitra yang setara dalam pengambilan keputusan seperti memilih jenis kontrasepsi, menentukan jumlah anak dan jarak kehamilan yang diinginkan.

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda