Selasa, 29 April 2014

PEMBINAAN FISIK BAGI LANJUT USIA (LANSIA)

     Lanjut Usia (LANSIA) adalah seseorang berusia 60 tahun atau lebih. Keluarga Lanjut Usia adalah keluarga yang di dalamnya terdapat anggota yang lanjut usia atau keluarga yang seluruh anggotanya lanjut usia. Bina Keluarga Lansia adalah kelompok kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan keluarga yang memiliki lanjut usia dalam pengasuhan, perawatan dan pemberdayaan lansia agar dapat meningkatkan kesejahteraannya.

A. Kondisi Fisik LANSIA

     Proses menjadi lanjut usia selalu ditandai dengan kemunduran fungsi-fungsi anggota tubuh yang dapat menimbulkan masalah/gangguan yang akan banyak mempengaruhi kegiatan/aktivitas sehari-hari, misalnya dalam hal kelambatan gerak, kurang cepat bereaksi, berkurangnya tenaga, menurunnya daya tahan dan menurunnya fungsi organ-organ tubuh bagian luar maupun bagian dalam.

B. Penurunan Kondisi Fisik LANSIA

     1. Sistem Syaraf dan Panca Indera
        Ganguan keseimbangan (mudah jatuh saat berjalan), gangguan penglihatan, pendengaran, penciuman, kemunduran fungsi otak (daya ingat menurun, sering lupa/pikun), kemunduran fungsi urat syaraf (reaksi dan gerakan lamban bahkan kadang tidak terkontrol/terkendali).
     2. Pembuluh Darah dan Jantung
         Perubahan tekanan darah (darah rendah/darah tinggi), penyumbatan pembuluh darah pada jantung (nyeri dada dan berdebar-debar), penyumbatan atau pecahnya pembuluh darah pada otak (kelumpuhan), penyumbatan darah pada anggota tubuh (gangguang fungsi/kebas-kebas).
     3. Sistem Pernafasan
         Kemunduran elastisitas/kelenturan otot-otot pernafasan dan paru-paru menyebabkan gangguan sesak nafas, cepat lelah dan batuk-batuk.
     4. Sistem Pencernaan
         Gigi mulai ompong sehingga sulit mengunyah makanan, ini dapat menyebabkan gangguan pencernaan. Kemunduran fungsi usus sehingga sulit mencerna dan menyerap makanan, ini menyebabkan kurangnya nafsu makan dan perut tidak nyaman.
     5. Sistem Otot, Sendi dan Tulang
         Tulang keropos menyebabkan tulang bengkok sehingga menimbulkan rasa nyeri sendi dan rasa sakit pada otot tertentu. Otot melemah/mengecil menyebabkan perasaan lemah, mudah lelah, mudah terpeleset dan jatuh. Kekurangan cairan pada sendi sehingga menimbulkan nyeri sendi. Perkapuran pada sendi dan tulang menyebabkan nyeri pada sendi dan tulang.
     6. Sistem Kesehatan Pasca Reproduksi
         Bagi bapak perlu diwaspadai pembesaran prostat yang sangat mengganggu tidur malam sehingga perlu pemeriksaan medis. Bagi ibu perlu diwaspadai kanker mulut rahim sehingga perlu dilakukan pemeriksaan pap,s smear tiap tahun.
     7. Saluran Kemih
         Kemunduran fungsi ginjal, melemahnya saluran kencing dan menurunnya fungsi kantong kencing yang menyebabkan sering kencing, pendarahan dalam air kencing dan kadang-kadang kencing tidak terkontrol.
     8. Gangguan Metabolisme
         Menurunya fungsi pancreas sehingga produksi insulin berkurang. Insulin berguna untuk menurunkan kadar gula dalam darah. Hal ini menyebabkan timbulnya penyakit gula (diabetes mellitus).
     9. Gangguan lain
         Gangguan pola tidur, rambut berubah, berkurangnya elastisitas kulit.

C. Pemeliharaan Kesehatan LANSIA

     1. Pemberian Gizi yang Seimbang
         Mengurangi lemak hewani, batasi gula, kopi, garam dan makanan yang diawetkan. Meminum susu tampa lemak, makan makanan yang banyak mengandung zat besi (kacang-kacangan, hati, daging, bayam dan sayuran hijau). Menggunakan bahan makanan segar dan banyak mengandung vitamin, batasi penggunaan tablet vitamin. Minum air putih (6-8 gelas/hari).
         Agar tidak bosan maka hidangkan makanan menarik dan bervariasi, hidangkan dengan porsi kecil, hangat, bersih dan rapi. Pemberian lauk pauk, sayur, dan buah-buahan yang masih segar, makanan yang mudah dicerna dan berserat.
     2. Latihan (olah raga)
         Bertujuan untuk perbaikan otot agar tubuh tetap dapat bergerak, perbaikan stamina agar menaikan kemampuan fisik/tubuh, membangun kontak psikologis untuk menghindari perasaan terisolasi.
         Manfaatnya untuk pencegahan penyakit (cara: jalan kaki, berlari kecil, berenang, bersepeda minimal 10 menit), pengobatan penyakit dan pemulihan dari sakit.
         Olah raga yang baik untuk dilakukan lanjut usia: melakukan pekrjaan rumah, berkebun di lingkungan rumah, berjalan kaki, senam, lari pagi, berenang, bersepeda dan yoga. Olah raga yang tidak dianjurkan: sit up dengan kaki lurus, meraih ibu jari kaki, mengangkat kaki, melengkungkan pinggang.
     3. Pemeliharaan Kebersiahn Diri
         Manfaatnya : mengurangi kemungkinan terjadinya gangguan pada kulit, mencegah infeksi, menimbulkan suasana segar. Upaya yang dilakukan: mandi, membersihkan kepala (cuci rambut minimal 2x dalam seminggu), kebersihan mulut dan gigi (gosok gigi 2x dalam sehari / kumur-kumur), kebersihan mata (kontrol ke dokter setiap 2 tahun), kebersihan telinga (memberihkan/mengorek dengan kapas).
     4. Kebersihan Lingkungan
        Tempat tidur bersih, rapi, aman dan nyaman. Lantai rumah dan lantai kamar mandi bersih dan tidak licin. Ruangan diupayakan cukup sirkulasi udara (tdak pengap dan tidak berbau) serta penerangan yang tidak redup dan tidak menyilaukan. Halaman bersih, kering dan rata.
     5. Pemeriksaan Kesehatan Berkala
         Pemeriksaan tekanan darah, jantung, fungsi ginjal, fungsi hati, gula darah, dan pemeriksaan lainnya.
     6. Rujukan
         Rujukan yang diperlukan lansia adalah rujukan medis (rumah sakit) dan rujukan non medis (panti sosial, tempat pertemuan keluarga).

D. Penyakit LANSIA

     Hal-hal yang mempengaruhi timbulnya penyakit dan rasa bosan pada lanjut usia adalah masalah pekerjaan, perlakuan dan sikap keluarga, keadaan lingkungan, keadaan status perkawinan (janda/duda), tanggapan masyarakat.
     Ciri-ciri khusus penyakit lansia adalah berlangsung lama, semakin lama semakin bertambah banyak dan berat, sering kambuh, tanpa gejala, menyebabkan cacat lama sebelum meninggal. Macam-macam penyakit lansia: stroke, penyakit jantung, penyakit gula, penyakit tulang dan sendi.

E. Pertolongan Pertama pada Gangguan Kesehatan

     1. Gangguan Pernafasan
         Bila terjadi gangguan pernafasan yang disebabkan sakit jantung, segera tidurkan pasien dengan kepala ditinggikan, longgarkan pakaian dan tempatkan di ruangan berudara segar untuk mendapat oksigen. Pasien segera di bawa ke dokter/rumah sakit dan tidak boleh banyak bergerak apalagi berjalan.
         Bila terjadi gangguan pernafasan yang disebabkan terganggunya saluran pernafasan, segera dudukan/tidurkan pasien dengan kepala ditinggikan dan berikan udara segar/kipas sekitar hidung. 
     2. Gangguan Jantung dan Pembuluh Darah
         Istirahatkan, jangan banyak bergerak, tidak boleh berjalan, longgarkan pakaian, dan segera bawa ke rumah sakit.
     3. Gangguan Pencernaan
         Gangguan yang paling sering adalah diare dan perut kembung. Untuk pertolongannya berikan tablet New Diatab sekaligus dua tablet dan berikan minuman teh panas tanpa gula dan makanan lembek, apabila diarenya seperti air dan banyak maka sering berikan larutan gula dan garam.
     4. Gangguan Persendian dan Tulang
        Seseorang yang mendapatkan gangguan persendian dan tulang yang berat, segera istirahatkan, jangan berdiri/berjalan dan berikan obat penghilang sakit.
     5. Gangguan Saluran Kemih
         Gangguan saluran kemih yang berat biasanya rasa sakit yang luar biasa, keluar keringat dingin, kadang-kadang sampai muntah dan susah buang air kecil yang disebut dengan kolik ginjal. untuk itu segera tidurkan dengan posisi yang dirasa enak oleh pasien, berikan minum air putih yang banyak, apabila tidak ada perubahan segera bawa ke rumah sakit.

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda